Aku siapa?????????? ku raba,ku selami diri! ku coba mengenali diri ini? kamu siapa? Hati ku diam, ketika ditanya. dia meragu, dia takut! ku ajak bicara di malam hari...dia menjawab dengan sendu....dia tak mengenali dirinya. terlalu lama diam, sampe dia tersesat tak menemukan jalan pulang...tersesat semakin dalam, dia semakin sembunyi.... oh diri ku...tak usah takut kau masih punya aku dan Tuhan mu....pegang tangan ku, genggam lah...aku tak akan melepaskan mu... berpegang lah pada diri ku dan percaya lah pada Tuhan mu. Oh diri ku..nasib kadang lucu tapi tak apa, kita adalah manusia pilihan Tuhan akan Hal ini...bersabarlah sampai Tuhan bilang "Hai diri yang lemah, saatnya kau pulang", semoga ketika di akhir kita, kita sudah mencapai kedmaian yang hakiki! Diriku, Kuatlah! jadilah kuat untuk ku, mari saling berpegangan agar kita tak hanyut dalam kesedihan... tak apa menangis..walau ini sesak...tak apa...setidaknya kita masih bisa menangis..tak apa kita mengeluh....siapa tau kita...
Postingan
Detik demi detik berlalu tak terasa tahun pun berlalu, tak ada yang berubah aku masih sama seperti beberapa tahun lalu... aku masih terluka seperti dulu, rasa kesepian ini masih menyayat hati, kebungkaman mulut tak berubah aku masih sama tak berubah bahkan tak bergerak.... kulihat burung yang terbang.. berpindah tempat sesuai musim..bisa kah aku juga berpindah??? aku masih disini, takut melangkah..lebih takut di cemooh!!! aku ingin seperti burung yang terbang di angksa, bebas! merasakan semilir angin, panasnya matahari dan gilanya dunia. aku ingin jadi salah satu petarung, menjadi pahlawan untuk diri ku sendiri! aku ingin bebas! bisa kah?
Rasanya ingin mati saja! hanya kematian yang pasti! tapi tak sedikit manusia melupakan hal yang paling melekat pada takdir kita manusia mengikat kematian saat dia tak berdaya di saat dia tak memiliki arah pulang disaat dia tak bisa mengekspresikan dirinya lagi di saat keputusassan datang merenggut harapannya disaat manusia tidak bisa melihat terang dalam hidupnya
sesak jatuh.....terasa jatuh...... jatuh kedalam lorong gelap....... anehnya aku merasa tidak takut...muka ku datar mata ku kosong badan ku terhempas jauh kehilangan gravitasi tangan ku tak punya tenaga untuk melawan terasa makin dalam aku terjatuh dan mulai terasa sesak dan tak terasa air mata ku keluar tanpa aku perintah dan mulai sadar....... sesak....rasanya.... gelap rasaya...lorong ini tak berujung aku tak menemukan dasar..... oh Tuhan.... di mana akhir kisah yang menyesakan ini, ingin aku mengakhirinya.. lelah, menangis sudah aku lewati aku ingin dasar cahaya tak usah cahaya yang besar cukup obor kecil saja... ya Tuhan.... aku merasa sesak..... tolong aku...
TERUNTUK DIRIKU SENDIRI Terima kasih untuk bertahan sampai hari ini bertahan dari janji janji yang fana yang kau percaya dengan mudah tak usah kuatir, kau adalah karang yang tangguh yang tegar diterpa ombak terima kasih sampai saat ini masih bisa tersenyum walau memiliki sejuta koleksi masalah diriku tak apa jika kau ingin menangis, teriak atau istirahat sejenak menarik napas panjang menggambarakan kelelahan hay diri, ingat didunia ini bukan diri mu yang bernapas, tak usah risau tentang orang lain, biarkan saja berlian kau ambil, lumpur kau buang hay diri tak mengapa orang tak suka pada mu, itu hak mereka jangan kau larang mereka untuk membenci mu diriku, tak mengapa dirimu menjadi yang bereda, tak ada salahnya selagi kau masih di koridor agama selagi kau masih dilorong cahaya diriku, kau akan menjadi orang yang kuat tak usah kuatir kau masih punya ALLAH abaikan orang-orang yang menjatohkan mu diriku terimasih masih...
CERPEN.1 PENULIS “FITRIYANI” TEMAN….? Sore itu langit tampak cerah, suara anak anak yang bermain pasir, bermain layang layang bahkan bermain air, sang ayah sibuk mengawasi sambil mengambil gambar dan para ibu meneriaki anak-anakanya agar berenang tidak terlalu jauh, muda mudi yang sibuk bersua foto atau sekedar mengobrol sambil menikmati jajanan sore, para pedagang gerobak dorong sibuk melayani pembeli yang hilir mudik tak pernah usai, pecah tawa para pemuda si gubuk sana dan makin lengkap dengan hadirnya para nelayan yang sedang menarik jaring besar, tampak lesu karena hasil jaringnya tak sesuai harapan. Pantai yang panjang ini lengkap menyediakan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Aku duduk di kekarangan tepi pantai, sepoi sepoi angin menerbangangkan ujung krudung ku, angin laut menampar muka ku dengan lembut. Sore ini aku menunggu teman ku, kami akan bertemu di pantai ini, sambil makan es kiko aku memandang lautan, namun fokus ku terpecah saat seorang ibu meneriaki ana...
Dia ibu ku Ya dia ibu ku, wanita yang jarang aku temui Wanita yang pasrah akan keadaan yang dia pilih atau memang nasibnya yang memilih Wanita yang ku panggil ibu Sungguh aku rindu tawa mu yang dulu mernah sekali aku menderngarnya Ibu oh ibu Dosa kah aku Ingin ku lama lam dekat dengan mu Ingin aku berhari hari di tempat mu Ibu , aku ingin pulang ke pangkuanmu, ke dekapan mu Namun, semua telah berubah Senyum mu digantikan masa diam mu, kau sperti acuh ta acuh Atau mungkin aku yang tak paham akan kondisi mu Ibu, aku merindukan mu